Ethicaldigest

Penawar Toksisitas Kemoterapi

Untuk pertama kalinya, sebuah penawar kemoterapi jenis tertentu disetujui  Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Produk tersebut bernama uridine triacetate (Vistogard, Wellstat Therapeutics Corporation). Disetujui pemasarannya oleh FDA untuk pengobatan emergensi pada anak-anak dan dewasa, yang mengalami overdosis 5-fluorouracil (5-FU) atau capecitabine, suatu prodrug oral yang berubah menjadi 5-FU dalam tubuh.

”Produk ini juga dimaksudkan untuk pengobatan emergensi, pada pasien yang mengalami toksisitas berat atau mengancam jiwa akibat agen-agen kemoterapi,” kata Richard Pazdur, MD, Direktur Office of Hematology and Oncology Products FDA Center, untuk Drug Evaluation and Research.

Fluorouracil (diberikan melalui infus) dan capecitabine (digunakan secara oral) digunakan secara luas dalam pengobatan kanker, terutama dalam pengobatan kanker payudara dan kolorektal. Overdosis pengobatan fluorouracil atau capecitabine jarang terjadi, tapi ketika terjadi efeknya serius dan bisa fatal.

Beberapa pasien mengalami toksisitas serius  dengan agen-agen ini, bahkan ketika diberikan dalam dosis standar. Obat-obatan ini memiliki risiko toksisitas berat,  terlihat pada sekitar 25% pasien setelah siklus pertama. Bahkan kematian sebagai akibat toksisitas berat (pada sekitar 0,4% sampai 0,6% pasien), menurut Jean-Philippe Metges, MD, dari CHU Hôpital Morvan di Brest, Perancis, sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh Medscape Medical News.

Reaksi toksin berhubungan dengan defisiensi asimptomatik enzim dihydropyrimidine dehydrogenase (DPD), jelas Dr. Metges. Orang yang mengalami defisensi DPD total—yang jarang terjadi—mengalami toksisitas multiorgan, yang bisa fatal. Pada orang-orang ini, obat fluoropyrimidine harus dihindari. Pada orang dengan defisiensi DPD parsial yang lebih sering terjadi, obat tersebut bisa digunakan, tapi dengan dosis lebih rendah untuk mengurangi risiko efek toksin.

Penawar digunakan secara oral

Dalam surat yang dikeluakan mengenai persetujuan ini, FDA menjelaskan bahwa uridine triacetate yang digunakan secara oral, bekerja dengan menghambat kerusakan sel dan kematian sel yang disebabkan kemoterapi fluorouracil. Pasien harus  menggunakan produk ini sesegera mungkin, setelah terjadi overdosis (dengan atau tanpa gejala), atau onset dini (dalam 4 hari) toksisitas berat atau mengancam jiwa. Produk ini tidak diberikan  dalam kasus non emergensi, karena obat ini dapat mengurangi efikasi fluorouracil.

Persetujuan ini berdasarkan data dari dua penelitian klinis, yang melibatkan 135 pasien kanker dewasa dan anak-anak, yang mengalami overdosis fluorouracil atau capecitabine. Atau mengalami toksisitas onset dini, berat atau mengancam jiwa dalam 96 jam setelah mendapat fluorouracil (bukan karena overdosis). Tindakan utama mengukur efikasi pada penelitian-penelitia ini, adalah peluang hidup 30 hari atau sampai kemoterapi dapat dimulai lagi.

Dari mereka yang ditangani dengan penawar karena overdosis, 97% tetap hidup dalam 30 hari. Sedangkan, untuk mereka yang diberi penawar karena toksisitas onset dini atau mengancam jiwa, 89% tetap hidup dalam 30 hari. Pada kedua penelitian, 33% pasien memulai kembali kemoterapi dalam waktu kurang dari 30 hari.

Efek samping paling sering terjadi dari pemberian uridine triacetate, yang dilaporkan dalam penelitian, adalah diare, muntah dan mual. Peneliti utama dari program pengembangan klinis Vistogard, Wen Wee Ma, MD, profesor onkologi, kanker saluran cerna, dan program pengembangan obat di Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, berkomentar, “Toksisitas 5-FU berat, secara historis sulit untuk diobati, dan kadang-kadang mengakibatkan kematian bagi mereka yang terkena.”

Penting untuk mengenali tanda-tanda toksisitas berat 5-FU dan capecitabine. Tanda-tandanya mencakup efek samping yang tidak diinginkan dari siklus pertama—termasuk toksisitas saluran cerna seperti mukositas, toksitas sistim saraf pusat, seperti perubahan kondisi mental, tosisitas hematologis dan kardiotoksisitas.

Persetujuan dari Vistogard penting, karena merupakan pengobatan pertama dengan efikasi yang baik. Yang juga penting, pengobatan ini memungkinkan pasien memulai kembali kemoterapi lebih cepat, setelah toksisitas menghilang.