Ethicaldigest

Suplemen Multi-Mikronutrisi untuk Ibu Hamil

Selain asma folat dan zat besi, ibu hamil membutuhkan mikronutrisi lain. Penelitian menemukan, pemberian suplemen multi-mikronutrisi lebih baik ketimbang folat atau besi saja.

Defisiensi mikronutrisi seperti folat, zat besi dan vitamin A jamak ter­ja­di pada ibu hamil. Kebu­tuh­annya meningkat untuk ibu serta perkembangan plasenta dan janin, se­dang­kan asupan makanan ibu kurang bisa memenuhi kebutuhan ini.

Allison D. Gernand, dkk (Nature Reviews Endocrinology, 2016) menyebut­kan, ibu di negara berpenghasilan rendah sering memasuki masa kehamilan dalam kondisi kurang nutrisi. Kondisi ini bisa mem­perberat defisiensi, yang akan ber­dampak pada kesehatan janin maupun ibu.

Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, vitamin dan mineral esensial penting untuk mendukung semua aktivitas metabolik. Termasuk persinyalan sel, motilitas, prolifersi, diferensiasi dan apoptosis yang meregulasi pertumbuhan, fungsi sertan homeostasis jaringan. Proses biologis yang mendasar ini memungkinkan janin tumbuh, berkembang dan matang menjadi bayi yang sehat.

Vitamin dan mineral berperan penting dalam tiap tahapan interaksi ibu, plasenta dan janin agar tercipta kehamilan yang sehat. Nutrisi yang baik selama kehamilan berdampak besar bagi tumbuh kembang janin, berat badan bayi saat lahir, dan kesehatan ibu.

Masyarakat Indonesia umumnya sudah memahami pentingnya folat saat hamil, untuk mencegah kelainan tabung saraf atau NTD (neural tube defects). Ibu hamil sadar untuk minum suplemen dan folat, khususnya di trimester pertama. Ma­sa­lahnya, bukan hanya asam folat yang dibutuhkan. Iodine penting untuk mencegah kreatinisme, seng untuk mence­gah kelahiran prematur, dan zat besi untuk mengurangi risiko bayi lahir dengan berat rendah (BBLR). Bersama vitamin D, asam folat meningkatkan bobot bayi.

Suplemen kehamilan dengan kandu­ng­an berbagai vitamin dan mineral untuk ibu hamil, perlu dipertimbangkan. Organi­sasi Kesehatan Dunia WHO menyebut, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa memberikan suplemen multi-mikronutrisi kepada ibu hamil bisa mengurangi risiko BBLR (berat badan lahir rendah) dan janin kecil, dibanding hanya memberikan suplemen zat besi dan asam folat.

Folat (vitamin B9) penting untuk men­cegah NTD. Folat sebagai satu dari 13 vi­ta­min esensial, dibutuhkan untuk replikasi DNA, dan sebagai substrat dalam reaksi enzi­­matik yang terlibat dalam sintesis asam amino dan metabolisme vitamin. Ber­sama ko­balamin (vitamin B12) dan zat be­si, folat diperlukan untuk eritropoiesis ak­tif. Kecu­kupan folat akan membantu pro­duk­si sel da­rah merah, sehingga ibu ter­hin­dar dari ane­mia. Folat juga mencegah kelahiran pre­matur, kelain­an jantung ba­wa­an dan bibir sumbing. Bagai­mana meka­nisme folat da­lam mence­gah abnormalitas struk­tural pa­da janin belum diketahui, tapi diduga ber­kaitan dengan metabolisme homosistein.

Perlu zat besi lebih banyak selama ma­sa kehamilan, untuk mendukung per­tum­buhan janin dan plasenta. Termasuk untuk meningkatkan massa sel darah merah ibu. Dalam sebuah laporan di South Wales, Ing­gris, yang melibatkan 54.000 kehamil­an, tampak bahwa risiko BBLR, kelahiran prematur dan mortalitas perinatal, ditemu­kan lebih tinggi ketika konsentrasi Hb berada dalam kisaran anemia (<10,4 g/dl) se­belum minggu 24 gestasi, dibanding dengan konsentrasi Hb sedang (10,4 – 13,2 g/dl). Namun, konsentrasi Hb >13,2 juga meningkatkan risiko bagi kehamilan.

Vitamin A yang esensial bagi pertum­buhan dan diferensiasi sejumah sel dan jari­ngan, berperan penting dalam perkem­ba­ngan janin dan bayi baru lahir, utama­nya perkembangan dan maturasi paru. Perhimpunan Nutrisi Jerman DGE mereko­mendasikan 40% peningkatan asupan vitamin A untuk ibu hamil. Di sisi lain, vitamin A yang terlalu tinggi bisa merugikan kehamilan. Sebagian ahli berpendapat, ibu hamil atau perempuan yang tengah meren­canakan kehamilan sebaiknya menghin­dari makanan yang kaya vitamin A, seperti hati. Sebagai gantinya, lebih disarankan makanan yang kaya provitamin A beta-karoten. Asupan beta-karoten dinilai lebih aman, sebagai sumber vitamin A.

WHO menyatakan, beberapa bukti me­nunjukkan manfaat tambahan suplemen multi-mikronutrisi yang mengandung 13-15 mikronutrisi selain asam folat dan zat besi, tapi juga terdapat bukti risiko. Kelompok yang membuat rekomendasi WHO setuju bahwa pembuat kebijakan pada populasi dengan tingkat defisiensi nutrisi tinggi, perlu  mempertimbangkan bahwa suplemen multi-mikronutrisi (yang juga mengan­dung folat dan besi) terhadap kesehatan ibu hamil, lebih banyak manfa­at­nya ketimbang mudaratnya.(nid)