Ethicaldigest

Managemen nutrisi pada pasien kanker

Ada tiga tujuan utama dilakukannya terapi nutrisi bagi pasien kanker, yaitu memberikan nutrien yang kurang, menjaga kesehatan nutrisi, dan mencegah masalah lebih lanjut. Terapi nutrisi akan mencegah penurunan massa otot dan tulang, mengurangi efek samping terapi kanker, menjaga kekuatan dan sistem imun, serta membantu proses penyembuhan dan pemulihan.

“Dengan demikian, diharapkan kualitas hidup pasien akan meningkat,” kata dr. Pandji Irani Fianza, SpPD-KHOM, Staf Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unpad/RS Hasan Sadikin, Bandung.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan, dalam manajemen nutrisi pada pasien kanker:

  • Skrining dan penilaian status nutrisi dan penilaian status klinis.

Hal ini dilakukan bahkan sebelum terapi kanker dimulai, berlangsung secara kontinyu selama terapi. Skrining dilakukan untuk mencari pasien yang mungkin akan mengalami malnutrisi, sehingga dapat dilakukan pencegahan sejak dini. Sedangkan penilaian status nutrisi akan membantu menentukan, perlu tidaknya terapi nutrisi dan jenis yang tepat jika terdapat masalah nutrisi.

  • Menentukan kebutuhan nutrisi.

Dr. Irani mengatakan, kebutuhan dan peresepan nutrisi harus dikaji secara rutin, agar tetap sesuai dengan berubahnya tingkat aktivitas, tujuan terapi, kondisi klinis dan setting perawatan. Kebutuhan energi harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan.

  • Menentukan komposisi nutrisi.

Kebutuhan energi pasien yang masih bisa beraktivitas adalah 30-35 kkal/kgBB/hari. Sedangkan bagi pasien yang tidak dapat bangun dari tempat tidur, kebutuhan energinya 20-25 kkal/kgBB/hari. Dari kebutuhan energi ini, 45-55%-nya harus dipenuhi dari karbohidrat, 30% dari lemak, sisanya dari protein.

Jumlah kebutuhan protein ditentukan berdasarkan ada tidaknya stress, misalnya pada masa perioperatif, transplantasi stem cell, dan lain-lain. Pada pasien yang non-stress, komposisi protein adalah 1-1,2 gram/kgBB/hari. Pada pasien yang hiperkatabolik, kebutuhan proteinnya adalah 1,2 – 1,6 gram/kgBB/hari. Sedangkan pada pasien dengan stress berat, perlu protein 1,5 – 2 gram/kgBB/hari.

  • Menentukan cara pemberian nutrisi.

Cara pemberian nutrisi pada penderita kanker, sangat bergantung pada fungsi saluran cerna. Pada pasien yang masih bisa makan, diberikan nutrisi oral dalam bentuk diet khusus. Nutrisi enteral juga dapat diberikan melalui nasogastric tube atau gastrostomy tube. Dengan demikian, pasien yang asupannya hanya sedikit, tetap dapat memperoleh nutrisi yang cukup.

Pada nutrisi parenteral, nutrisi diberikan melalui aliran darah. Ini merupakan cara pemberian nutrisi bagi pasien yang tidak dapat menerima nutrisi enteral atau oral. Untuk menghantarkan nutrisi parenteral total (TPN) yang hiperosmolar, memerlukan kateterisasi vena sentral.

MASALAH NUTRISI PENDERITA KANKER