Ethicaldigest

Terapi Komplementer Mual Muntah

Jahe terbukti efektif mengurangi mual dan muntah saat hamil, termasuk saat terjadi hiperemesis gravidarum. Terapi akupresur teknik sederhana juga dapat mengurangi gejala mual dan muntah.

Pendekatan baru dalam penanganan mual dan muntah, adalah menggunakan obat alami atau alternative. Selama berabad-abad, jahe sudah digunakan sebagai obat di Cina, Jepang, India, juga di Indonesia. Tanaman ini di pasaran tersedia dalam berbagai formula, termasuk tablet ekstrak dan the. Akar jahe juga dapat dimanfaatkan secara langsung.

Jahe sangat populer sebagai terapi alternative untuk pengobatan berbagai jenis mual dan muntah. Sedikit sekali data yang dapat menjelaskan, seberapa dosis yang tepat untuk pengobatan mual dan muntah. Tapi, biasanya jahe diberikan dalam dosis 1-2 gram/hari secara oral, dalam 3-4x pemberian selama 3 minggu. Belum ada data berkenaan penggunaan dalam jangka panjang.

“Jahe efektif untuk mengurangi gejala mual dan muntah, karena mengandung vitamin B6,” ucap dr. Damar Pramusito Sp.OG (K) dari Divisi Fitomaternal, Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK Universitas Indonesia/RSCM, Jakarta. “Memang, dalam berbagai penelitian, jahe terbukti efektif mengurangi mual dan muntah.”

Akar jahe menghambat sintetase thromboxane, yang secara teoritis dapat mengintervensi pengikatan reseptor testosteron pada janin laki-laki. Jahe juga dapat meningkatkan risiko perdarahan, karena dapat menghambat agregasi platelet. Beberapa laporan mengenai efek samping menyebutkan, jahe dapat menyebabkan sendawa, kembung dan buang gas. Juga dapat meninggalkan rasa tidak enak di mulut. Penggunaan jahe harus hati-hati pada wanita yang mengalami perdarahan atau menggunakan aspirin atau heparin.

Lima penelitian acak terkontrol menyelidiki efikasi jahe untuk pengobatan mual dan muntah. Tiga dari penelitian ini membandingkan jahe dengan plasebo, dan menemukan penurunan signifikan secara statitik pada angka kejadian mual dan muntah pada wanita yang mengonsumsi jahe. Pada dua penelitian lain, yang membandingkan jahe dengan pyridoxine, menemukan bahwa keduanya setara untuk pengobatan mual dan muntah.

Jahe juga sudah dievaluasi dalam pengobatan hiperemesis gravidarum. Satu penelitian crossover acak buta ganda dilakukan, untuk melihat efikasi pengobatan dengan jahe versus plasebo pada 30 wanita dengan hiperemesis gravidarum. Mereka mendapat jahe 250 mg atau laktosa sebagai plasebo 4x sehari selama 4 hari, diikuti 2 hari periode wash out, dan kemudian diberikan jahe untuk 4 hari berikutnya. Dari 30 orang wanita, 70% lebih suka saat mengonsumsi jahe. Selain itu, skor berkurangnya gejala menunjukkan perbaikan signifikan setelah pengobatan dengan jahe versus plasebo.

Akupressur

Akupressur adalah stimulasi dengan menekan titik tertentu, yang disebut titik akupuntur. Titik paling sering ditekan untuk mengatasi mual dan muntah adalah perikardium 6 (P6) atau titik Neiguan, yang terletak tiga jari di atas pergelangan tangan di sisi bagian dalam lengan bawah. Keuntungan akupressur untuk mengobati mual dan muntah, adalah tidak adanya risiko terhadap janin.

“Teknik akupressur merupakan metode yang saat ini mulai banyak digunakan,” kata dr. Damar. Teknik ini bukan hal baru di luar negeri, dikatakan teknik ini sudah digunakan sejak 1989. Berbagai literature menyatakan bahwa teknik ini dapat mengurangi gejala mual dan muntah sampai 87%.

Berbagai penelitian telah menunjukkan efikasi yang positif dengan stimulasi P6, untuk mengurangi mual dan mutah. Meski demikian, karena banyak dari penelitian-penelitian ini yang memiliki kekurangan dari segi metodologis, tindakan ini belum terbukti efektif untuk mual dan muntah. Satu dari dua penelitian acak, plasebo terkontrol menyelidiki manfaat penggunaan gelang akupressur P6 untuk mengatasi mual dan muntah, dan tidak menunjukkan manfaat. Penelitian lain menemukan penurunan signifikan durasi mual dengan gelang akuporesur P6. Sementara publikasi terkini tidak menunjukkan hasil yang jelas.

Stimulator akustik elektronik transkutan P6 sudah tersedia di pasaran, dan bisa didapatkan dengan resep atau tapa resep. Gelang ini telah dipelajari dalam dua penelitian. Keduanya menunjukkan efikasi positif untuk pengobatan mual dan muntah ringan sampai moderat. Secara keseluruhan, gelang P6 tidak mahal, tersedia secara bebas, dan aman digunakan. Di sisi lain, akupuntur professional harus dilakukan hanya dibawah pengawasan mereka yang terlatih.