Ethicaldigest

Modalitas Terapi LBP 3

Terapi fisik

Setelah serangan nyeri punggung bawah berlangsung 2-6 minggu, atau terjadi rekurensi-rekurensi berikutnya, dapat dipertimbangkan terapi fisik sebagai tatalaksana. Beberapa dokter spesialis tulang belakang bahkan mempertimbangkan terapi fisik lebih dini, terutama bila nyerinya berat dengan harapan mampu mengurangi nyeri, memperbaiki fungsi dan memberikan edukasi berupa program pemeliharaan untuk mencegah kekambuhan.

Terdapat berbagai bentuk terapi fisik. Pada fase akut, terapis mungkin akan focus pada upaya mengurangi nyeri menggunakan terapi fisik pasif (modalitas). Terapi jenis ini disebut terapi pasif, karena dikerjakan pada pasiennya. Selain terapi pasif, terapi fisik aktif (olahraga) diperlukan untuk merehabilitasi tulang belakang. Secara umum, program latihan pasien mencakup hal-hal sebagai berikut:

  • Peregangan

Hampir semua orang yang mengalami nyeri punggung bawah, perlu meregangkan otot-otot hamstring sebanyak 1-2 kali sehari. Peregangan hamstring sederhana tidak memerlukan waktu lama, namun cenderung terlewatkan bila nyeri hanya sedikit atau tidak dirasakan. Peregangan hamstring paling baik dilakukan pada jam yang sama setiap hari, agar lebih mudah diadaptasi menjadi bagian dari rutinitas harian seseorang.

  • Penguatan

Untuk menguatkan otot belakang, stabilisasi lumbar selama 15 – 20 menit setiap hari, atau jenis latihan lain yang diresepkan sebaiknya dilakukan tiap hari.

  • Latihan aerobic low-impact.
  • Latihan aerobic low impact (jalan kaki, bersepeda, berenang) sebaiknya dilakukan 30 – 40 menit 3x seminggu, berselingan dengan latihan penguatan otot. Pasien dengan jadwal yang padat dapat menjalani regimen latihan yang meliputi peregangan, penguatan, dan latihan aerobic.

Berbagai modalitas sering digunakan untuk mengurangi nyeri punggung bawah. Modalitas ini sangat bermanfaat untuk mengurangi nyeri punggung bawah akut (misalnya serangan nyeri yang hebat dan melumpuhkan). Terapis dan kiropraktor biasanya menggunakan modalitas pasif, seperti kompres hangat/dingin. Kompres hangat/dingin mudah didapat dan merupakan modalitas yang paling sering digunakan. Masing-masing berguna untuk mengurangi spasme otot dan inflamasi. Beberapa pasien merasakan nyerinya hilang pada pengompresan hangat, sedangkan yang lain pada pengompresan dingin. Keduanya dapat digunakan secara bergantian. Umumnya kompres digunakan selama 10-20 menit setiap dua jam, dan lebih bermanfaat pada beberapa hari pertama serangan nyeri.

Transcutaneous electrical nerve stimulator (TENS), bekerja menggunakan stimulasi listrik untuk mengurangi sensasi nyeri punggung bawah dengan mengganggu impuls nyeri yang dikirimkan ke otak. TENS dapat digunakan di rumah, untuk mengurangi nyeri dalam jangka panjang.

Ultrasound. Ultrasound merupakan bentuk penghangatan di lapisan dalam, menggunakan gelombang suara pada kulit yang menembus sampai jaringan lunak di bawahnya. Ultrasound terutama berguna dalam menghilangkan serangan nyeri akut, dan dapat mendorong terjadinya penyembuhan jaringan.

Latihan aerobic dapat dilakukan; sebaiknya dilakukan secara kontinyu untuk meningkatkan detak jantung dan mempertahankannya pada detak yang tinggi. Latihan aerobic 30 – 40 menit memiliki keuntungan pelepasan endorphin, yang merupakan molekul yang melawan nyeri.

“Terdapat beberapa jenis latihan aerobik yang aman bagi tulang belakang, seperti jalan kaki,” jelasnya. Secara umum, jalan kaki sangat aman bagi pinggang. Bila berjalan kaki terasa nyeri, bersepeda statis juga efektif dan lebih aman bagi tulang belakang.

Dan terapi di air mungkin lebih efektif untuk meminimalisir stress pada pinggang. Memulai latihan aerobic memiliki efek tambahan, berupa menghilangkan beban tulang belakang, sehingga memungkinkan mobilisasi yang lebih baik dengan nyeri yang lebih sedikit. Terkadang, seiring dengan berjalannya terapi, latihan dapat diganti secara bertahap dengan latihan di darat.

Terapi air sangat bermanfaat bagi pasien yang berada dalam nyeri yang hebat, sehingga tidak dapat mentolerir latihan di darat. Bagi pasien yang menderita osteoarthritis, terutama pada pasien usia lanjut, terapi air dan latihan aerobic yang berkelanjutan merupakan terapi yang paling efektif.

Modalitas Terapi LBP 2