Ethicaldigest

Manfaat Penurunan Gula Darah

Bukti-bukti patofisiologi dan epidemiologi menunjukkan hubungan langsung antara hiperglikemia dan mortalitas kardiovaskular, atau kematian akibat berbagai sebab pada pasien diabetes tipe 2. Diharapkan, risiko ini dapat diturunkan dengan pengobatan yang dapat menurunkan gula darah.

Tiga peneltian besar pada pasien dengan diabetes tipe 2 (Action to Control Cardiovascular Risk in Diabetes (ACCORD), Action in Diabetes and Vascular Disease: Preterax and Diamicron Modified Release Controlled Evaluation (ADVANCE), dan Veterans Affairs Diabetes Trial [VADT]) menunjukkan, pengobatan intensif berhasil mengendalikan kadar gula darah (ACCORD: A1C 6,4 vs 7,5%; ADVANCE: A1C 6,4 vs 7,0%; VADT: A1C 6,9 vs 8,5%, untuk pengobatan intensif vs pengobatan standar, secara berurutan).

Meski demikian, tidak ada satu pun penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan, kejadian kardiovaskular antara pasien yang menerima pengobatan intensif dan mereka yang menerima perawatan standar. Salah satu alasanya karena risiko hipoglikemia tinggi pada kelompok yang mendapat pengobatan intensif.

Yang menarik, beberapa hasil analisa dari penelitian ACCORD, yang  dihentikan lebih awal karena tingginya angka kematian pada kelompok pengobatan intensif, menunjukkan penurunan mortalitas kardiovaskular pada pasien yang memang mencapai nilai target A1C 6,0%, dengan pengobatan intensif.

Beberapa kondisi baseline dari pasien yang dilibatkan dalam penelitian ACCORD, mungkin berkontribusi terhadap kematian kardiovaskular. Misalnya, gagal jantung kongestif dan albuminuria / gangguan ginjal atau neuropati. Kondisi ini jelas meningkatkan risiko hipoglikemia dan kerusakan miokard, yang diinduksi hipoglikemia.

Lebih awal lebih baik

Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) menunjukkan kecenderungan penurunan risiko 41% kejadian kardiovaskular, pada pasien diabetes tipe 1. Follow up selama 9 tahun pasca penelitian menunjukkan manfaat kardiovaskular, bagi pasien yang sebelumnya secara acak diberi pengobatan intensif; ada penurunan signifikan sebesar 42% penyakit kardiovaskular.

UK Prospective Diabetes Study yang meneliti pasien yang baru terdiagnosa diabete stipe 2, juga gagal menunjukkan penurunan kejadian kardiovaskular pada kelompok yang mendapat pengobatan intensif, dibanding pengobatan standar (risk reduction 16%, P = 0.052). Hanya pada subpopulasi pasien obesitas yang diobati secara intensif dengan metformin, yang mendapat manfaat kardiovaskular.

Selama periode observasi 10 tahun dari UK Prospective Diabetes Study, menunjukkan adanya penurunan signifikan 15% infark miokard dan 17% kematian terkait diabetes pada pasien yang awalnya secara acak diberi pengobatan intensif. Hasil-hasil ini menunjukkan efek kontrol gula darah yang baik, jika dilakukan pada stadium awal diabetes tipe 1 dan 2.

HIPERGLIKEMIA, FAKTOR RISIKO KARDIOVASKULER