Ethicaldigest

Ikat Pinggang Pintar untuk Penderita Epilepsi

Penderita epilepsi dapat mengalami kejang di mana pun dan kapanpun, seringkali tanpa peringatan dan tanda sebelumnya. Bagi anak-anak, kejang dapat dengan mudah menyebabkan cedera dan komplikasi lainnya. Belum lagi jika kejang terjadi pada malam hari. Orangtua dapat tidak menyadari bahwa anak sedang mengalami kejang dan memerlukan bantuan.

Alat pintar berbentuk ikat pinggang bernama SMART (Seizure Monitoring and Response Transducer), dikembangkan sejumlah mahasiswa di Rice University, untuk menangkap tanda terjadinya kejang dan memanggil pengasuh untuk membantu. Alat ini dililitkan pada dua elektroda perak, yang mendeteksi adanya perubahan pada konduksi kulit dan sensor yang memonitor pernapasan.

Dengan memperhatikan perubahan respiration rate dan peningkatan keringat pada kulit, ikat pinggang ini dapat mengirimkan pesan melalui Bluetooth ke komputer atau smartphone. Pesan dihantarkan kepada orangtua atau orang yang menjaga anak, untuk segera mengambil tindakan.

Target pengguna ikat pinggang SMART adalah anak usia 6 tahun ke atas. Alat ini bekerja lebih baik pada malam hari, karena anak tidak banyak bergerak sehingga sedikit perubahan dapat segera diketahui. Alat ini masih dalam pengembangan dan belum dicobakan pada penderita epilepsi. Namun peneliti telah mencoba pada orang yang sehat, untuk mengetahui kenyamanan pasien dalam menggunakannya.

Sensor getaran dapat mendeteksi kejang yang terjadi pada 20% kejang epilepsi, namun banyak pula yang memberikan hasil positif palsu. Kekurangannya, ditakutkan ini akan membangunkan orangtua terlalu sering, sehingga mereka malas menggunakannya lagi. Alat ini cukup menjanjikan. Meski tidak dapat menghentikan kejang yang sedang terjadi, paling tidak mampu memberikan peringatan dini pada orangtua, agar anak tetap aman selama kejang.