Ethicaldigest

Operasi Tanpa Anestesi

Pada jaman dulu, operasi dilakukan tanpa anestesi. Jaman kegelapan itu berlalu, setelah William T.G. Morton mendemonstrasikan pembedahan dengan anestesi ether kepada khalayak di sebuah rumah sakit di Boston, pada awal tahun 1840-an.

Pembedahan elektif pada jaman preanestesi sangat jarang dilakukan. Sebabnya karena proses yang lama dan mengerikan. Pembedahan benar-benar disimpan sebagai solusi paling akhir, ketika dokter sudah menghadapi jalan buntu. Selama berabad-abad, berbagai teknik telah digunakan untuk menimbulkan rasa baal dalam pembedahan. Mulai dari agent soporific hingga narkotik yang berasal dari tanaman, seperti marijuana, belladona dan jimsonweed.

Sebelum tahun 1846, opium dan alkohol dianggap sebagai satu-satunya agent yang dapat mengurangi nyeri pembedahan. Namun, agar pasien diam selama pembedahan diperlukan dosis alkohol yang besar. Akibatnya menimbulkan rasa mual, muntah, hingga kematian. Sedangkan opium, memiliki efek samping yang signifikan, dan tidak memiliki efek kuat untuk menimbulkan rasa kebal pada pasien. Pengurangan rasa sakit juga dilakukan melalui hipnotis atau pengalihan nyeri, dengan menggosok pasien dengan benda yang mengiritasi, seperti jarum misalnya. Menakutkan? Ada cara lain yang lebih ‘luar biasa’: pasien dibuat pingsan dengan meninju rahangnya.