Ethicaldigest

Kombinasi Taxol – Avastin Perlambat Progresivitas Kanker Payudara

Studi dengan Avastin menunjukkan perbaikan yang sangat besar pada kanker payudara metastatic, dalam penelitian klinis berdasar kemoterapi. “Ini terapi kombinasi pukulan satu-dua! Anda memukul tumor dengan kemo dan menyabotase pertumbuhan pembuluh darah baru, dengan membatasi suplai oksigen dengan Avastin,” papar Dr. Melody Cobleigh, Ketua Peniliti Studi dan Direktur Coleman Foundation Comprehensive Breast Center di Rush. “Ini merupakan kemajuan dalam pengobatan kanker.”  

Studi ini dikoordinasi oleh Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) dan Profesor Kathy Miller, M.D. Sheila D. Ward Scholar dari Indiana University School of Medicine adalah penulisnya.        

Dr. Miller menyebutkan, dia menemukan hasil yang menarik. Ini merupakan studi pertama yang menunjukkan, agen antiangiogenik dapat memperlambat progresivitas kanker payudara stadium lanjut. Studi ini meneliti Taxol (paclitaxel), suatu agen standar untuk penyakit metastatik, dengan dan tanpa penambahan Avastin (bevacizumab).

“Studi ini mencapai survival bebas penyakit yang sangat lama, dan mencapai perbaikan tanpa menambah beban penyakit dari hari ke hari, dan dengan hanya sedikit peningkatan toksisitas,” papar Dr. Miller.

Studi diikuti 722 wanita dengan penyakit metastatik dari Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Afrika Selatan. Pasien secara acak diberi satu dari dua terapi dari penelitian fase III—monoterapi Taxol atau kombinasi Taxol dengan Avastin. Pasien yang terlibat dalam penelitian dari Desember 2001 hingga Mei 2004, memiliki keseimbangan usia, interval bebas penyakit, reseptor estrogen positif dan lokasi terjadinya penyakit.

Hasil penelitian menunjukan, pengobatan dengan Taxol dan Avastin meningkatkan periode tanpa progresi penyakit, dari 5,9 bulan sampai 11,8 bulan.  “Tumor tidak dapat tumbuh lebih besar dibanding ukuran biji wijen tanpa persedian oksigen yang cukup,” jelas Cobleigh. “Pasien dapat bertahan dengan Avastin selama obat ini mampu bekerja dengan baik. Ini bukan obat kemoterapi sehingga toksisitasnya  minimal.”