Ethicaldigest

Indikasi Baru Naltrexone Dosis Rendah

Saat ini tidak ada pengobatan untuk myalgic encephalomyelitis (ME) dan sindrom fatigue kronis (SFK), yang disetujui Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Pengobatan hanya fokus pada menghilangkan  gejala, termasuk nyeri yang luas. Banyak pasien dengan ME dan SFK memenuhi kriteria fibromyalgia, di mana naltrexone dosis rendah memiliki manfaat dalam penelitian yang dilakukan Jarred W. Younger dan kawan-kawan.

Naltrexone dosis rendah menjanjikan untuk pengobatan nyeri kronis yang disebabkan berbagai kondisi, termasuk fibromyalgia dan ME/SFK. “Penelitian menunjukkan, naltrexone dosis rendah adalah suatu alternative opioid non aditif yang murah untuk pasien nyeri kronis,” ujar Younger, Direktur Laboratorium Neuroinflamasi, Nyeri dan Fatigue di Universitas Alabama, Birmingham. “Opioid bekerja cepat, tapi bisa menyebabkan sensitifitas nyeri jika digunakan jangka panjang. Saya pikir, obat ini hanya boleh digunakan jangka pendek. Sebaliknya, naltrexone menurunkan sensitifitas nyeri, jadi mungkin pilihan yang baik untuk nyeri kronis.“

Naltrexone adalah antagonist opiate, tersedia dalam dosis 50mg untuk pengobatan ketergantungan pada alkohol dan opioid. Selain bekerja mengantagonis reseptor opioid, obat ini tampaknya memiliki efek anti inflamasi melalui mekanisme berbeda, yang menargetkan sel mikroglia.

Dalam pertemuan 2 hari, pada Maret 2018, satu panel beranggotakan 13 klinisi yang berkecimpung dalam pengobatan ME/KFS, memilih naltrexone dosis kecil sebagai obat teratas untuk populasi ini. Hal ini berdasar pengalaman mereka menggunakan obat ini pada pasien ME dan SFK. Panel ini juga meletakkan naltrexone dosis rendah dipuncak daftar obat, yang akan diteliti pada pasien ME/SFK.

Younger mengatakan bahwa naltrexone ditoleransi dengan sangat baik, dalam penelitian-penelitiannya. Efek samping paling umum adalah mengigau saat tidur pada 20% pasien. Beberapa pasien melaporkan ansietas, atau kesulitan tidur jika digunakan sebelum tidur. Meski naltrexone dosis rendah tidak selalu berinteraksi dengan analgesik opioid, penggunaan keduanya harus hati-hati. Naltrexone dapat menghambat keefektifan hidrokodon dan oksikodon. Juga, ada kemungkinan  naltrexone dapat berinteraksi dengan alkohol dan menimbulkan rasa mual.