Ethicaldigest

Penyebab Anemia Pada Kehamilan

Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai hemoglobin di bawah 11 gr%, pada trimester satu dan tiga. Atau kadar nilai hemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester dua (Centers for Disease Control, 1998). Menurut Tarumingkeng (2003) dan Kusumah (2009), anemia adalah salah satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia, dialami oleh sekitar 51% ibu hamil. Sebagian besar anemia pada ibu hamil, adalah anemia defisiensi besi. WHO (1992) dan Abel (1998) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75%, dan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan.

Perubahan pada kehamilan

Pada kehamilan, kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritropoetin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar, jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin akibat hemodilus.

Peningkatan produksi sel darah merah, terjadi sesuai dengan proses perkembangan dan pertumbuhan masa janin yang ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang cepat dan penyempurnaan susunan organ tubuh (Sadler, 1988). Pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit karena peningkatan produksi eritropoetin sedikit, karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat.

Sedangkan pada awal trimester kedua, pertumbuhan janin sangat cepat dan janin bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Akibatnya, lebih banyak kebutuhan oksigen yang diperlukan (Wiknjosastro, 2009). Kebutuhan zat besi pun ikut meningkat, untuk mengimbangi peningkatan produksi eritrosit. Kondisi ini rentan untuk terjadinya anemia, terutama anemia defisiensi besi.

Menurut dr. Kartika Widayati, SpPD-KHOM, Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, konsentrasi hemoglobin normal pada wanita hamil berbeda dengan wanita yang tidak hamil. Karena pada kehamilan, terjadi proses hemodilusi atau pengenceran darah, yaitu terjadi peningkatan volume plasma dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit.

Ekspansi volume plasma, dimulai pada minggu ke-6 kehamilan dan mencapai maksimum pada minggu ke-24 kehamilan, tetapi dapat terus meningkat sampai minggu ke-37 kehamilan. Hemodilusi berfungsi agar suplai darah untuk pembesaran uterus terpenuhi, melindungi ibu dan janin dari efek negatif penurunan venous return saat posisi terlentang (supine), dan melindungi ibu dari efek negatif kehilangan darah saat proses melahirkan.