Ethicaldigest
nyeri osteoartritis

Nyeri Osteoartritis: Nyeri Kronis yang Batasi Aktivitas Penderita

Nyeri osteoartritis adalah keluhan tersering pada kelompok usia lanjut. Menurut International Study of Pain tahun 2012, nyeri merupakan sensasi dan pengalaman emosional tidak menyenangkan, yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang benar-benar ada atau yang akan terjadi, atau digambarkan seperti terjadi kerusakan. 

Menurut Prof. DR. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR, dari FK Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, nyeri kronis merupakan nyeri yang berlangsung lebih dari 12 minggu. Nyeri kronis dapat disebabkan jejas awal seperti regangan punggung, atau penyakit lain. Masalah kesehatan lain seperti kelelahan, gangguan tidur, kurang nafsu makan dan perubahan suasana hati, sering menyertai nyeri kronis.

“Nyeri kronis dapat membatasi gerakan penderita, sehingga dapat mengurangi fleksibilitas, kekuatan dan stamina,” terang Prof. Nyoman. Kesulitan melakukan aktivitas penting dan menyenangkan dapat mengakibatkan disabilitas dan rasa putus asa pada para penderita.

“Nyeri melibatkan sistim saraf sentral dan perifer,” kata Prof. Nyoman. Persepsi nyeri akan dirasakan berbeda, antara orang satu dengan yang lainnya. Karena itu, anamnesis yang baik dapat membedakan nyeri tersebut. Anamnesis tersebut meliputi onset, characterstic, radiation, association, time course, exacerbating /relieving factors dan severity (SOCRATES). Nyeri dapat diukur secara subyektif, menggunakan skala nyeri numerik maupun visual analogue scale (VAS).

Penatalaksaan nyeri osteoartritis akut dan kronis secara umum berbeda. Pada nyeri akut yang hebat, obat pengurang nyeri yang lebih kuat diberikan. Bila nyeri bisa dikontrol, dosis obat diturunkan. Beda dengan nyeri kronis. Pada nyeri kronis, obat dimulai dari dosis kecil, baru kemudian dinaikkan secara bertahap.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan  tingkatan nyeri (pain ladder), untuk penggunaan analgesic. Tingkatan nyeri ini pertama kali digunakan untuk menatalaksana nyeri, pada pasien kanker. Namun, metode ini dapat digunakan sebagai suatu prinsip umum, dalam penggunaan analgetik pada semua tipe nyeri.

Nyeri Osteoartritis: Mekanisme dan Tatalaksananya