Ethicaldigest

Obat Kombinasi untuk Parkinson

Penderita Parkinson stadium lanjut seringkali mengalami kemunduran, seperti gangguan mobilitas, gerak menjadi lambat, dan kekakuan pada waktu-waktu tertentu. Selain itu, pengosongan lambung dapat terganggu dan sulit diprediksi. Hal ini akan memengaruhi pemberian obat oral dan waktu penyerapan obat di usus. Ada jeda saat tubuh tidak mendapat obat, sehingga gejala timbul. Untuk mengatasi hal ini, hadir obat kombinasi untuk Parkinson yang disebut Duopa.

Duopa adalah kombinasi antara carbidopa dan levodopa dengan onset kerja cepat. Bedanya dengan obat Parkinson lain, obat ini tersedia dalam bentuk suspensi yang dapat diberikan melalui selang PEG-J (percutaneous endoscopic gastrostomy dengan jejunal extension). Dengan demikian, obat dapat langsung masuk melalui lubang di perut ke usus halus, tanpa melewati lambung. Obat kemudian diinjeksikan oleh pompa infus portabel, selama 16 jam terus-menerus.

Duopa disetujui peredarannya oleh FDA dan dinyatakan sebagai orphan drug, yaitu obat yang hanya diindikasikan untuk penyakit langka. Obat ini merupakan harapan baru bagi penderita Parkinson dan menjadi pilihan terapi baru, untuk mengobati gejala-gejala motorik yang dialami pasien. Selain dapat mengurangi masa timbulnya gejala, Duopa terbukti meningkatkan masa hilangnya gejala.

Pemberian Duopa dapat menemui kendala akibat pemasangan selang, di antaranya sumbatan lambung atau usus, paralisis usus, infeksi, radang pankreas, nyeri perut, kembung, perdarahan lambung dan usus, sumbatan selang, mual, atau komplikasi lain yang dapat bersifat fatal.