Ethicaldigest

Terapi Mometasone untuk Psoriasis

Psoriasis tidak bisa sembuh, tapi gejala bisa dihilangkan. Mometasone merupakan  kortikoseroid yang efektif mengurangi gejala psoriasis.

Psoriasis merupakan penyakit kulit kronis (jangka panjang), yang ditandai scaling dan peradangan. Kondisi ini dialami antara 1-2% populasi Amerika Serikat, atau sekitar 5,5 juta orang. Di Indonesia, diperkirakan angka kejadiannya antara 2-3% dengan risiko yang sama antara perempuan dan pria.

Dalam bentuk yang paling khas, penderita memiliki bercak, kulit merah tebal ditutupi sisik keperakan. Patch ini, yang kadang-kadang disebut sebagai plak, biasanya gatal dan dapat membakar. Kulit pada sendi bisa retak. Psoriasis paling sering terjadi pada siku, lutut, kulit kepala, punggung bagian bawah, wajah, telapak tangan dan telapak kaki, tetapi dapat mempengaruhi setiap situs kulit.

Penyakit ini juga dapat mempengaruhi kuku dan jaringan lunak dalam mulut dan alat kelamin. Sekitar 15% orang dengan psoriasis mengalami inflamasi sendi yang menghasilkan gejala arthritis. Kondisi ini disebut psoriatic arthritis.

Penyebab psoriasis belum sepenuhnya diketahui. Namun, diduga berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh dan interaksi dengan orang yang memiliki kerentanan genetik, khususnya pada sel darah putih. Normalnya, sel darah putih mengalir ke seluruh tubuh guna mendeteksi dan melawan zat asing, seperti virus atau bakteri. Namun, ketika seseorang mengalami psoriasis, sel darah putih akan menyerang sel-sel kulit yang sehat.

Selain itu, sel darah putih terlalu aktif memicu respon imun lainnya. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi sel kulit dan sel darah putih. Sel-sel kulit tumbuh lebih cepat, namun tidak dapat mengelupas lebih cepat. Hal ini yang menyebabkan kulit makin menebal dan menimbulkan bercak bersisik pada permukaan kulit. Ada beberapa faktor yang mampu memicu psoriasis dan membuatnya menjadi lebih buruk, seperti riwayat keluarga, infeksi virus, stress dan obesitas.

Psoriasis belum dapat disembuhkan. Artinya, belum ada penderita yang 100% terbebas dari penyakit ini. Pengobatan yang ada hanya untuk menekan gejala, memperbaiki keadaan kulit dan mengurangi rasa gatal. Penderita tidak bisa berhenti dari pengobatan. Ada pengobatan lanjutan, sebagai pemeliharaan yang diberikan dalam jangka waktu lama untuk mempertahankan kondisi dan untuk mengontrol timbulnya kelainan kulit yang baru.

Sebagian besar kasus psoriasis dapat ditatalaksana dengan pengobatan topical, meskipun memakan waktu lama. Kortikosteroid merupakan jenis obat yang paling sering digunakan, untuk mengobati psoriasis tahap ringan sampai sedang. Obat ini dapat memperlambat pergantian sel, yaitu dengan menekan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, peradangan dan rasa gatal dapat ikut berkurang.

Kortikosteroid, seperti mometasone furoate, digunakan untuk mengobati masalah kulit seperti eksim, psoriasis, alergi dan ruam kulit. Mometasone mengurangi pembengkakan (inflamasi), gatal dan kemerahan pada kulit. Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk, termasuk krim, salep dan lotion. Ketika mometasone diberikan pada kulit, obat ini akan bekerja dalam sel kulit, menurunkan pelepasan faktor proinflamasi.

Suatu publikasi awal tahun 1988 membandingkan antara mometasone furoate (0,1%) dengan fluocinolone acetonide (0,025%), yang diberikan tiga kali sehari dan triamcinolone acetonide (0,1%) yang diberikan tiga kali sehari, dalam empat penelitian klinis multisenter. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan melibatkan pasien psoriasis dengan tingkat keparahan moderat sampai berat.

Hasil evaluasi perubahan skor tanda-tanda penyakit mengindikasikan salep mometasone, yang diberikan sekali sehari secara signifikan lebih efektif (P > 0,01), daripada salep fluocinolone  yang diberikan tiga kali sehari, dan salep triamcinolone yang diberikan dua kali sehari. Sedikit sekali insiden efek samping lokal setelah pemberian salep atau krim mometasone. Salep dan krim mometasone memberikan pengobatan sekali sehari yang sangat efektif, untuk psoriasis moderat hingga berat dengan risiko minimal.