Ethicaldigest

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP

Teknologi informasi berkembang pesat. Makin banyak informasi yang beredar di masyarakat, termasuk informasi di bidang kesehatan. Setiap orang bisa mengakses berbagai informasi dengan mudah, melalui telepon genggam.

“Kadang informasi yang beredar tidak berdasar bukti ilmiah dan tidak bersumber dari tenaga medis,” terang Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia. Hoaks kesehatan kerap beredar cepat dan meresahkan.

Hoaks perlu dilawan dengan publikasi dan berita yang benar. “Semua civitas academica harus bermain di media sosial dan menyampaikan pesan sesuai kapasitasnya. Kalau tidak, berita hoaks akan  mendominasi.” 

Awalnya, Prof. Ari tidak banyak berinteraksi dengan dunia tulis-menulis. Suatu ketika, ia diminta menjadi narasumber  di salah sebuah stasiun TV. Namanya mulai dikenal luas. “Saya sering diwawancara, lama-lama pembahasannya beda dengan yang saya inginkan. Akhirnya, kalau ada isu yang akan berdampak besar, saya bikin tulisan. Alhamdulillah, sekarang sembari nunggu macet atau nunggu pesawat, saya bisa selesaikan tulisan 2 halaman.” 

Di era 4.0, Prof. Ari merasa sudah waktunya membuat aplikasi kesehatan di telepon genggam. Lahirlah aplikasi ‘Apa Kata Dokter’ berbasis Android, berisi artikel kesehatan, tanya-jawab perihal masalah kesehatan dan seputar layanan kesehatan.

“Lewat aplikasi ini, masyarakat bisa update tentang informasi kesehatan.” (jie)