Ethicaldigest

Sel Progenitor Menginisiasi Kanker Prostat

Peneliti UCLA menemukan sel progenitor jenis baru yang belum dikenal. Sel ini ditemukan dalam jumlah besar pada prostat yang meng­alami peradangan. Sel progenitor memiliki kemampuan me­nginisiasi kanker prostat, aki­bat perubahan genetika. Pene­liti­an menunjukkan, peradang­an meningkatkan risiko ter­ja­dinya penyakit prostat, de­ngan meningkatkan jumlah sel progenitor, yang dapat ber­kem­bang menjadi kanker prostat.

Para ilmuwan mengetahui bahwa salah satu faktor risiko kanker prostat adalah pera­dangan kronis prostat. Tapi para ahli tidak yakin, bagai­mana proses ini menyebabkan kanker. Penelitian sebelumnya yang dilakukan UCLA menun­jukkan, dua jenis sel berbeda yang dikenal sebagai basal dan luminal, merupakan sel progenitor potensial, dan dengan berbagai tingkatan agresifitas dapat menginisiasi kanker prostat.

Penelitian lebih lanjut oleh rekan-rekannya di Johns Hopkins Medical Center me­ne­mukan, sel-sel prostat dalam kondisi peradangan tampak berbeda di bawah mikroskop dan mengekspresikan gen berbeda. Ini menuntun pada hipotesa bahwa sel-sel ini lebih besar kemungkinannya berproliferasi daripada sel-sel prostat dari bagian yang tidak mengalami peradangan.

Tim peneliti menguji hipo­te­sa ini pada sel-sel manusia dan menemukan, sel-sel dari bagian prostat yang menga­lami inflamasi adalah sel-sel progenitor, yang dapat mengi­ni­siasi tumor agresif. Ini me­nguat­kan hipotesa sebe­lum­nya dan meletakkan dasar penelitian-penelitian yang akan datang.

Dipimpin Dr. Andrew Gold­stein, asisten professor biologi molekuler, peneliti UCLA me­nye­lidiki gen CD38, yang di­eks­presikan oleh sebagian be­sar (tidak semua) sel luminal pada prostat. Dengan mem­ban­dingkan sel luminal yang meng­eskpresikan CD38  de­ngan sel luminal yang tidak me­ngekspresikan gen ini, me­re­ka menemukan bahwa se­jum­lah besar sel progenitor dari sel luminal tanpa CD38, memiliki potensi membesar dan tumbuh. Hasil-hasil juga menunjukkan bahwa sel-sel progenitor luminal CD38-ne­gatif, jarang ditemukan di dae­rah prostat tanpa inflamasi, ta­pi lebih banyak ditemukan di dae­rah yang mengalami inflamasi.

Tim UCLA kemudian me­ne­mukan, tumor prostat tanpa CD38 lebih besar kemung­kinannya menjadi agresif, muncul kembali setelah peng­obat­an pertama dan berme­tas­tasis. Ilmuwan memiliki hipo­tesa bahwa kanker agresif yang tidak mengekspresikan CD38, dapat muncul di sel-sel luminal yang tidak mengeks­pre­sikan CD38. Sel-sel progenitor tanpa CD38, diketahui meru­pakan sel target untuk trans­formasi. Artinya, sel-sel ini dapat menginisiasi kanker.

Kanker prostat merupakan penyebab utama kedua kema­tian akibat kanker pada pria di Amerika, setelah kanker paru-paru. Sekitar 1 dari 39 pria dengan kanker prostat me­ning­gal setiap tahun. Diper­kirakan, 180.000 kasus baru penyakit ini dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat. Studi ini lebih lanjut meningkatkan pemahaman kita tentang pe­ran peradangan, sel-sel progenitor dan peran dari gen CD38 dalam perkembangan kanker prostat. Temuan ini dapat membantu mengem­bangkan pengobatan dan metode skrining untuk penyakit ini.