Ethicaldigest

Probiotik dan Prebiotik2

Probiotik umumnya adalah bakteri penghasil asam, atau disebut bakteri asam laktat. Bakteri ini  memerlukan nutrisi yang sangat kompleks. Karena itu, habitatnya adalah tempat yang kaya nutrisi seperti susu, daging, minuman dan sayuran. Juga merupakan warga dari bakteri dalam mulut, saluran usus dan vagina mamalia.

Bakteri asam laktat menghasilkan senyawa metabolit asam laktat. Di antaranya, eksopolisakarida (EPS), yang biasa digunakan sebagai biopolimer pengental; bakteriosin, suatu peptida yang bersifat antimikroba sehingga disebut biopreservasi; asam amino; berbagai jenis vitamin; asam folat; senyawa flavour seprti diasetil; hidrogen peroksida (H2O2); berbagai jenis enzim, seperti β galaktosidase yang membantu penguraian laktosa.

Enzim β galaktosidase dan laktat dehidrogenase (LDH) yang dimiliki bakteri asam laktat, menghasilkan asam laktat dari laktosa. Lebih lanjut, asam laktat bermanfaat dalam memperbaiki daya cerna protein susu dengan mengendapkannya sebagai gumpalan halus; memperbaiki pemanfaatan kalsium, fosfor dan zat besi; menstimulir sekresi asam lambung sehingga menurunkan pH sekitar saluran usus menjadi 4-5. Akibatnya, pertumbuhan bakteri patogen terhambat karena mereka membutuhkan pH optimum 6-7; meningkatkan pegerakan isi lambung. Dan, tentunya, sebagai sumber energi dalam proses respirasi.

Bifidobakteria

Aktivitas biologik yang positif dari bifidobakteria, dalam penelitian menempatkannya sebagai salah satu probiotik terpenting. Efek positif bifidobakteri bagi kesehatan manusia, disimpulkan mencakup beberapa aspek, yaitu:

  • Bifidobakteria menghambat pertumbuhan dan kolonisasi berbagai patogen potensial, dengan menghasilkan asam laktat dan asetat sebagai PAM (produk akhir metabolisme) yang menurunkan pH medium. Juga membentuk PAM yang secara langsung bersifat inhibitorik terhadap sejumlah besar bakteri patogen (gram positif maupun gram negatif). Efek inhibisi bifidobakteria terhadap bakteri-bakteri lain, juga melibatkan penurunan pH karena pembentukan asam asetat dan laktat dalam jumlah besar.
  • Bifidobakteria mempunyai efek mengubah amonia (dan amin), yang potensial toksik menjadi NH+ yang non-diffusable, sehingga menurunkan kadar amonia darah.
  • Bifidobakteria mampu mensintesa vitamin-vitamin (B kompleks), mau pun enzim-enzim pencernaan (antara lain kasein-fosfatase), menghasilkan SCFA sebagai sumber energi bagi fungsi fisiologik dan integritas sel-sel kolon.
  • Komponen seluler tertentu dari bifidobakteri, bertindak sebagai imunomodulator yang merangsang serangan terhadap sel-sel maligna (antitumor/antikarsinogenik) mau pun sebagai aktivator sistem imun, yang meningkatkan resistensi terhadap patogen.
  • Bifidobakteria memulihkan mikroflora usus yang normal, setelah terapi antibiotik.
  • Bifidobakteria menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah.

BACA PROBIOTIK UNTUK KESEIMBANGAN MIKROFLORA USUS