Ethicaldigest

dr. Michael Triangto, SpKO

Banyak yang ingin menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga. Berat badan turun tetapi  beberapa waktu kemudian naik lagi; bahkan melebihi berat sebelumnya. Kondisi  yo yo ini terjadi karena salah persepsi tentang diet dan olahraga dilakukan. Kata dr. Michael Triangto, SpKO, “Kita olahraga berat tetapi tidak makan.”

Olahraga berlebih meningkatkan metabolisme tubuh,  juga radikal bebas. Ibarat mobil, menurut dokter yang menangani atlet-atlet nasional ini, “Semakin pedal gas diinjak mobil melaju kencang, tapi juga bertambah boros dan asap knalpot keluar lebih banyak.”

Asap knalpot adalah radikal bebasnya. Makin keras berolahraga tubuh akan meminta pengembalian energi. Akibatnya, nafsu makan meningkat. “Ini kadang tidak kita sadari. “Berat badan akan turun sebentar, kemudian stuck dan mulai naik lebih dari sebelumnya,” terang dr. Michael dalam kampanye Ayo Indonesia Bergerak, beberapa waktu lalu.  

Olahraga atau latihan fisik perlu dilakukan bertahap. Secara teoritis, memangkas 500 kalori/hari akan menurunkan bobot tubuh  0,5 – 1 kg seminggu. Jika ini dilakukan dengan mengurangi porsi makan, “Jangankan untuk olahraga, untuk aktivitas biasa saja tidak ada tenaga.”

Kalau hanya berolahraga, 500 kalori setara jalan cepat sekitar 1 jam. “Tidak semua orang punya waktu untuk itu. Dan bila latihan seberat itu, sulit untuk menjaga otot dan kita akan mudah lapar.” Perlu kombinasi diet dan olahraga; memangkas kalori 250 kalori/hari ditambah olahraga yang membakar energi hingga 250 kalori. “Bila dilakukan tidak akan terasa berat. Diet tidak telalu ketat, dan bisa dilakukan dalam waktu lama,” kata pemilik Slim + Health Sports Therapy ini.

Olahraga harus menerapkan prinsip Baik, Benar, Teratur dan Terukur (BBTT), untuk menekan radikal bebas. Sesuai rekomendasi American College of Sport Medicine, olahraga 150 menit/minggu, kemudian tingkatkan hingga 300 menit/minggu.  

Bagi yang mengeluh tidak punya waktu, olahraga bisa dilakukan di mana saja. Dengan alat mini cycle latihan aerobik bisa dilakukan di kantor, dekat meja kerja. Latihan otot perut bisa dengan bantuan kursi. Caranya: duduk agak maju, pegang kedua sisi, angkat lutut dan luruskan. Push up bisa dilakukan dengan sandaran meja. “Tidak ada batasan, selama kita tahu caranya.” (jie)