Ethicaldigest

dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K)

“Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B, seperti beras merah.”  Ini edukasi yang selalu dilakukan oleh dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) Pusat. “ Dengan mengonsumsi beras merah, kesehatan saraf akan terjaga.”

Kepada ketiga puteranya, dia memberikan edukasi yang sama.”Mereka perlu belajar memahami kesehatan. Saya beri pemahaman, lebih baik menjaga kesehatan sejak usia muda.”  Anak-anak bukannya tidak boleh makan ini dan makan itu. Tetap diperbolehkan, “Tapi dalam menu sehari-hari, yang rutin harus menu yang seimbang.”

Mesti dibedakan, makan junk food adalah makanan untuk pleasure. Sedangkan makanan sehari-hari adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi.  Makanan  pleasure  boleh sesekali dinikmati. “Alhamdulillah, anak-anak tidak protes.” 

Dokter  Luthy sendiri setiap hari makan nasi merah? Ternyata tidak. Ia tidak terlalu suka nasi merah yang cenderung pera dan,“Rasanya tidak gurih dan pulen.” Sehari-hari  ia memilih untuk menikmati nasi dari beras putih. Tapi, “Hanya secukupnya saja dan memperbanyak sayuran, ha ha ha.”

Bagi dokter berkacamata ini, olahraga adalah wajib. “Berenang setengah jam setiap hari setelah subuhan,” terangnya. “Entah berapa putaran saya tidak ngitung, yang penting setengah jam.” Berenang telah menjadi hobynya sejak kecil. “Saya tidak pernah masuk klub renang, atau kepikiran jadi atlet. Saya berenang lebih karena memenuhi kebutuhan kesehatan. Untuk menjaga stamina.”(jie)