Ethicaldigest

Rasa Lelah Penderita Kanker 1

Anemia merupakan komplikasi tersering pada penderita kanker. Penyebab dan mekanismenya kompleks dan dipengaruhi banyak faktor. Sering tidak diikuti gejala adanya infiltrasi kesumsum tulang atau adanya kehilangan darah, hemolisis, kelainan ginjal, hati atau endokrin, atau adanya tanda-tanda defisiensi gizi.

Seperti kata Dr. dr. Aru W Sudoyo Sp.PD-KHOM, anemia yang terjadi pada penderita kanker, bisa diakibatkan oleh efek langsung dari kanker. “Aktivitas sel kanker menyebabkan tidak berfungsinya eritropoietin, yang memproduksi sel darah merah,” kata pengajar Divisi Hemaotologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu penyakit Dalam, FK Universitas Indonesia itu. Atau, bisa juga akibat dari pengobatan kanker.

Dulu, anemia pada pasien kanker selalu dihubungkan dengan anemia karena penyakit kronis. Sekarang, anemia jenis ini disebut sebagai anemia yang berhubungan dengan kanker atau cancer related anemia (CRA). Efek ini dikenal sebagai sindrom para neoplastik, sindrom yang muncul akibat tumbuhnya kanker dalam tubuh, tapi bukan karena munculnya sel kanker secara lokal.

Prevalensi anemia pada kanker

Prevalensi anemia pada penderita kanker, bergantung pada jenis dan stadium kanker, jenis dan waktu dimulainya pengobatan dan kondisi penyerta lain yang dapat menyebabkan anemia. Juga keadaan yang dapat memperberat anemia yang sudah ada.

Statistik yang berhubungan dengan prevalensi anemia pada pasien kanker, bergantung pada berapa nilai hemoglobin yang diambil sebagai batas terbawah untuk menyatakan seorang pasien menderita anemia. Dengan menggunakan nilai 12g/dL sebagai nilai batas bawah normal, Harrison dan kawan-kawan telah meninjau data secara retrospektif acak, dari 202 pasien kanker yang menjalani terapi penyinaran. Mereka mendapati, 45% pasien mengalami anemia sebelum pengobatan, dan menjadi 57% pasien setelah pengobatan.

The European Cancer Anemia Survey (ECAS) mengumpulkan data dari 15.367 pasien dari 748 pusat kanker di 24 negara Eropa,  yang dikumpulkan mulai Juni 2001. Mereka menemukan, 72% dari 2780 pasien keganasan hematologi dan 66% dari 10.067 pasien dengan tumor solid, menderita anemia. Bila pasien-pasien tersebut kemudian menjalani pengobatan untuk penyakitnya, seperti tindakan bedah, kemoterapi, radioterapi atau kemoterapi/radioterapi, angka anemia akan meningkat lagi.

Pasien-pasien keganasan hematologi yang mendapat kemoterapi, atau kemoterapi/radioterapi dan mengalami anemia terkait dengan terapi, akan mencapai angka anemia tertinggi dari semua keganasan, masing-masing 58% dan 74%.

Patofisiologi anemia pada pasien kanker

Terjadinya anemia pada penderita kanker (tumor ganas), dapat disebabkan karena aktivasi sistim imun tubuh dan sistim inflamasi, ditandai dengan peningkatan beberapa petanda sistim imun, seperti interferon, tumor necrosis factor (TNF) dan interleukin. Anemia bisa juga disebabkan oleh sel kanker sendiri.