Ethicaldigest

Penuaan Kulit 3

Banya faktor yang mempengaruhi proses menua kulit. Pertama adalah faktor internal, yaitu:

  • Keturunan (genetik), seperti terlihat pada orang tertentu yang cenderung mempunyai jenis kulit kering dan mengalami penuaan lebih awal. Beberapa penelitian di Jepang membuktikan kerutan kulit muka, timbulnya uban, dipengaruhi faktor genetik.
  • Ras, manusia terdiri dari bermacam-macam ras seperti Negroid, Mongoloid, Kaukasia, Polinesia dengan struktur kulit yang berbeda, terutama pigmen melanin yang mempengaruhi warna kulit suatu ras. Ras kulit putih lebih mudah terbakar matahari, lebih mudah terjadi kulit menua dini, mau pun prakanker atau kanker kulit disbanding kulit berwarna.
  • Hormonal, pengaruh hormone erat hubungannya dengan usia. Terlihat jelas pada wanita yang memasuki masa klimakterium atau menopause, fungsi indung telur (ovarium) menurun sehingga estrogen yang diproduksi berkurang. Fungsi estrogen menyebabkan timbulnya tanda-tanda seks sekunder pada masa puber, seperti pertumbuhan payudara, sel epitel vagina, kulit (menjadi halus), dan mengatur siklus mentruasi serta sifat kewanitaan lain. Bila produksi menurun, maka fungsinya juga akan menurun. Berakibat pada pengecilan payudara, atrofi sel epitel vagina, kulit menjadi tidak halus, elastisitas berkurang, menjadi kering dan sebagainya.
  • Penyakit sistemik, kronis seperti diabetes, kanker, penyakit autoimun dan lain-lain dapat memudahkan terjadinya proses menua dini.
  • Keadaan umum yang buruk atau malnutrisi, kekurangan protein dan vitamin menyebabkan reaksi biologik tubuh terganggu sehingga proses menua terjadi lebih cepat.

Faktor kedua yang mempengaruhi proses menua adalah faktor eksternal, yaitu:

  • Pengaruh sinar matahari (sinar surya = SS).  Radiasi sinar matahari merupakan faktor paling utama, dan penuaan karena paparan SS disebut photoaging. Keadaan ini dianggap patologis karena terjadi kerusakan jaringan, akibat paparan sinar matahari (photodamage). Pada daerah yang sering terkena terutama wajah, leher dan punggung tangan, photoaging memperberat (superimposed) terjadinya penuaan fisiologik. Jadi perubahan yang tampak adalah kombinasi proses penuaan ekstrinsik dan intrinsik. Sekitar  80% penuaan pada wajah merupakan tanda photoaging, walau faktor seperti merokok, alkohol, stress dan lainnya ikut berperan pada proses timbulnya kerut wajah dini. Efek berbahaya sinar UVA dan UVB pada kulit, adalah terjadinya kerusakan sel, jaringan dan enzim-enzim tertentu karena pembentukan radikal bebas. Selain itu terjadi kerusakan DNA, yaitu molekul yang merupakan perangkat genetik sehingga terjadi pertumbuhan tumor akibat mutasi gen.
  • Pengaruh radikal bebas.  Radikal bebas merupakan senyawa atom atau molekul yang memiliki elektron yang tidak berpasangan sehingga tidak stabil, bersifat menarik elektron lain dan sangat reaktif.  Senyawa ini dapat menimbulkan terjadinya kerusakan sel dan menjadi penyebab berbagai keadaan patologis, seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit saluran nafas, penyakit saluran pencernakan, ginjal, pertumbuhan kanker dan dicurigai ikut berperan dalam proses penuaan (aging). Pembentukan radikal bebas dapat disebabkan beberapa faktor. Antara lain pajanan sinar ultra violet, radiasi sinar-X, polusi udara yang berasal dari asap mobil, gas N2O dari pabrik, freon, asap rokok, pajanan bahan kimia dari luar maupun dari dalam (obat-obatan, bahan tambahan makanan seperti pengawet, pewarna, pelezat dan lain lain), makanan dengan tinggi karbohidrat dan kalori. Termasuk, bahan yang berasal dari dalam tubuh sendiri, yaitu senyawa yang terdapat dalam jumlah berlebihan atau yang berasal dari proses peradangan. 
  • Pengaruh kekeringan kulit. Kekeringan kulit biasanya karena cara merawat kulit salah, antara lain menggunakan kosmetik yang tidak sesuai dengan kondisi kulit dan lingkungan pemakai. Seperti, terlalu sering memakai sabun atau pembersih berkadar alkohol tinggi pada jenis kulit yang normal. Kelembaban udara yang rendah seperti di daerah pegunungan atau dataran tinggi, ruang berAC, paparan angin, suhu dingin atau panas, akan mempercepat penguapan air sehingga kulit menjadi kering.

Faktor lain, seperti keadaan gizi yang buruk, kekurangan protein, vitamin, kebiasaan merokok, minuman keras, kopi yang berlebihan, stres, penurunan berat badan yang terlalu cepat, penggunaan otot-otot muka yang tak diperlukan dan berlebihan (cemberut, mengerutkan kening, berkedip-kedip waktu bicara), juga dapat mempercepat terjadinya proses penuaan.

Proses menua menyebabkan perubahan fisiologis kulit. Perubahan ini dapat terlihat terutama pada wajah, yang dapat digunakan sebagai tanda klinis penuaan. Perubahan tersebut antara lain adalah kulit kering, karena menurunnya fungsi/aktivitas kelenjar minyak, kelenjar keringat dan hormon estrogen serta terjadinya penguapan air yang berlebihan. Jumlah kelenjar keringat aktif juga menurun, sehingga produksi keringat berkurang.

Permukaan kulit menjadi kasar dan bersisik, karena lapisan tanduk mudah lepas. Ada kecenderungan sel-sel mati saling melekat di permukaan. Selain itu, terjadi kelainan proses keratinisasi dan perubahan ukuran serta bentuk sel lapisan tanduk, sebagian berkelompok dan mudah lepas sehingga terlihat sebagai sisik yang kasar. Kulit juga menjadi keriput (wrinkles). Awalnya, keriput halus muncul di bawah mata. Lebih lanjut, keriput kasar muncul dan tidak menghilang sewaktu kulit diregangkan.

Kulit menjadi kendor, menggelantung disertai kerutan dan garis-garis kulit lebih jelas. Keadaan ini disebabkan perubahan-perubahan pada factor penunjang kulit, seperti berkurang nyasel pembentuk serat kologen. Kondisi ini menyebabkan melambatnya pembentukan serat kolagen baru, mengeras dan menebalnya serat elastin. Akibatnya daya kenyal kulit dan kulit menjadi kurang lentur, tidak dapat tegang.

Pigmentasi pada kulit bias tidak merata. Hal ini terjadi karena perubahan distribusi melanin dan menurunnya fungsi, serta prolifrasi melanosit, sehingga pengumpulan pigmen melanin tidak teratur. Kelainan pigmentasi yang dicetuskan sinar matahari antara lain sebagai freckles, melasma dan lentigo, terutama muncul pada orang yang rentan. Freckles adalah bercak coklat dengan batas tegas dan tepi tak teratur. Lentigo merupakan bercak coklat kehitaman yang tepinya rata, biasanya pada kondisi photodamage yang berat.

Kulit juga dapat mengalami pembentukan tumor, jinak mau pun ganas, yang disebabkan efek kronis sinar surya pada kulit yaitu kerusakan pada DNA sel kulit. Kerusakan DNA mungkin dapat dilakukan perbaikan, bila tidak terjadi mutasi gen sehingga terjadi proliferasi sel berlebihan dan terbentuk tumor kulit jinak seperti keratosis seboroik, skin tag, keratoakantoma atau tumor ganas seperti karsinoma sel basal.