Ethicaldigest

Tiga Cara Hidrosmin Atasi Hemoroid

Hemoroid terjadi akibat pelebaran pembuluh darah. Hidrosmin bekerja melalui 3 cara untuk memberi perlindungan terhadap pembuluh darah.

Hemoroid, wasir atau ambient, termasuk masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat. Diperkirakan, 80% orang dewasa menderita penyakit ini. Sebagian besar bersifat asimtomatis atau tidak menunjukkan gejala. Meski bergejala, karena malu banyak penderita yang lebih memilih diam. Lainnya enggan ke dokter dan menggunakan obat bebas, sampai akhirnya gejala yang muncul tidak bisa ditahan lagi.

Hemoroid adalah pelebaran dan peradangan pembuluh darah vena (varises), yang terletak di sekitar anus atau pada rektum bagian bawah. Dalam kondisi normal, vena di anus dan rektum menyalurkan darah kembali ke jantung. Karena pembuluh darah melebar, darah mengumpul di sana sehingga membentuk tonjolan atau benjolan abnormal yang teraba lunak.

Hemoroid bisa terjadi di dalam rektum yang disebut hemorrhoid interna (wasir dalam), dapat berkembang di bawah kulit di sekitar anus yang disebut hemorrhoid externa (wasir luar).  Dari kedua bentuk wasir tersebut, hemorrhoid eksterna paling sering terjadi dan paling merepotkan. Hemoroid dapat menyebabkan nyeri dan gatal pada anus, serta rasa sakit ketika duduk.

Apa yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah di anus? Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan itu. Antara lain mengejan yang sangat kuat saat buang air besar, nongkrong dalam jangka lama di toilet saat buang air besar, diare kronis, sembelit atau konstipasi, diet rendah serat, obesitas atau kegemukan, kehamilan dan hubungan seksual melalui anus.

Patogenesis hemoroid

Anal canal memiliki lumen triradiate yang dilapisi bantalan (cushion) atau alas dari jaringan mukosa. Bantalan ini tergantung di anal canal, oleh jaringan ikat yang berasal dari sfingter anal internal dan otot longitudinal. Dalam tiap bantalan terdapat plexus vena yang diperdarahi oleh arteriovenosus. Struktur vaskular tersebut membuat tiap bantalan membesar, untuk mencegah terjadinya inkontinensia.

Efek degenerasi akibat penuaan dapat memperlemah jaringan penyokong, bersamaan dengan usaha pengeluaran feses yang keras secara berulang serta mengedan, akan meningkatkan tekanan terhadap bantalan tersebut yang  mengakibatkan prolapsus.

Bantalan yang mengalami prolapsus akan terganggu aliran balik venanya. Bantalan menjadi semakin membesar karena mengedan, konsumsi serat yang tidak adekuat, berlama-lama ketika buang air besar, serta kondisi seperti kehamilan yang meningkatkan tekanan intra abdominal.

Hidrosmin dalam tatalaksana hemorrhoid

Pengelolaan bertujuan untuk memotong lingkaran patogenesis hemoroid. Sebagian besar kasus hemoroid derajat I, dapat ditatalaksana dengan pengobatan konservatif. Tatalaksana tersebut antara lain koreksi konstipasi jika ada, meningkatkan konsumsi serat, laksatif, dan menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan kostipasi seperti kodein.

Perubahan gaya hidup seperti meningkatkan konsumsi cairan, menghindari konstipasi dan mengurangi mengejan saat buang air besar, dilakukan pada penatalaksanaan awal. Hal ini dapat membantu pengobatan serta pencegahan hemoroid, meski belum banyak penelitian yang mendukung hal tersebut.

Kombinasi anestesi lokal, kortikosteroid dan antiseptik dapat mengurangi gejala gatal-gatal dan rasa tak nyaman pada hemoroid. Suplemen flavonoid, seperti hidrosmin, dapat membantu mengurangi tonus vena, mengurangi hiperpermeabilitas dan memiliki efek antiinflamasi.

Hidrosmin berfungsi sebagai vasoprotektif melalui tiga efek. Efek yang pertama yaitu terhadap hemodinamik, dengan cara me­ning­katkan tonus vena dan menurunkan permeabilitas kapiler. Hidrosmin meningkatkan tonus vena 2x lebih baik daripada diosmi­n dan 10x lebih baik daripada hisperidin.

Pemberian hidrosmin dengan dosis 300 mg dan 500 mg/kgBB selama 4 hari, mampu menurunkan permeabilitas vaskular. Efek tersebut lebih baik diban­ding­­­kan dengan diosmin dan hydroxyethylrutin, dengan dosis yang sama.

Efek yang kedu­a yaitu terhadap hemoreologik, dengan cara mengurangi viskositas darah sehingga aliran darah lebih lancar, memperbaiki elastisistas eritrosit, dan mencegah agregasi trombosit. Dibanding dengan kontrol, hidrosmin terbukti lebih baik dalam menurunkan viskositas darah dan meningkatkan deformabilitas eritrosit, bila diberikan pada pasien kardio­vaskular dengan abnormalitas hemo­reolo­gi.

Efek yang ketiga yaitu meningkatkan drainase limfatik. Hidrosmin mengurangi vo­lum­e dan gejala klinis limfedema, bila diberi­kan pada pasien dengan limfedema kronik. Alonso-Coello dan kawan-kawan dalam meta anlalisa terhadap 14 penelitian menunjukkan, perbaikan gejala umum lebih baik dengan penggunaan flavonoid daripada kontrol, per­da­raha­n lebih sedikit, nyeri persisten berkurang, gatal berkurang, dan rekurensi hemoroid lebih sedikit.