Ethicaldigest

Perlu Bijak Gunakan Antioksidan

Kulit, sebagai mana dengan organ lainnya, mengalami penurunan fungsi bersama dengan bertambahnya usia. Ada dua faktor yang berpengaruh, faktor intrinsik dan ekstrinsik. Paparan matahari adalah factor ekstrinsik utama yang menyebabkan kelainan pada kulit, dengan menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan stres oksidatif. Meski begitu, penggunaan antioksidan tetap harus bijaksana.

“Memang terbukti bahwa stres oksidatif menyebabkan kerusakan kulit. Tapi, apakah pemberian antioksidan dapat mengobati penuaan pada kulit, masih butuh penelitian,” ucap dr. Lili Legiawati, Sp.KK, dari FK Universitas Indonesia/RS Ciptomangunkusumo, Jakarta. Lalu, pengobatan apa saja yang bisa diberikan untuk mengatasi penuaan pada kulit? Berikut petikan wawancara ETHICAL DIGEST dengan Staf Pengajar Departemen Kulit Kelamin FKUI ini:

Saat ini banyak terjadi penuaan dini pada kulit, bagaimana hal ini bisa terjadi?

                Penuaan kulit adalah penurunan progresif dari fungsi kulit. Sebagaimana organ tubuh lainnya, kulit juga benda hidup dan bisa mengalami proses penuaan atau aging. Penuaan kulit sendiri dibagi menjadi dua, penuaan intrinsik dan penuaan ekstrinsik. Penuaan intrinsik adalah penuaan yang dipengaruhi faktor internal seseorang, seperti faktor genetika. Faktor genetik dapat mempengaruhi jam biologis seseorang, sehingga sewaktu-waktu sel kulit dapat berhenti membelah dan mengalami apoptosis atau kematian sel secara alami.

Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar tubuh. Yang paling penting adalah faktor lingkungan, seperti polusi dan paparan sinar matahari. Faktor paling penting di sini adalah paparan sinar matahari. Jika ada orang yang aktivitas sehari-harinya berada di luar rumah, maka proses penuaan kulit atau photoaging dapat berlangsung lebih cepat.  Kita, karena berada di daerah tropis, di mana paparan sinar matahari terus menerus, besar kemungkinan mengalami proses aging yang dipengaruhi faktor ekstrinsik ini.

Yang perlu diketahui adalah, apa yang terjadi pada orang tua. Selain kulit menjadi lambat berganti, kulit mereka menjadi berkerut dan kendur. Itu karena kolagen, suatu lapisan bawah kulit, berkurang fungsinya dan degradasinya meningkat. Kolagen berfungsi memberi kekenyalan pada kulit. Ada lagi serabut elastin, yang fungsinya memberikan elastisitas. Pada orang tua elastin menurun. Pada photoaging yang meningkat adalah solar elastosis, yaitu elastosis yang terjadi akibat paparan sinar matahari. Sehingga pada orang tua itu kulit menjadi tidak lentur dan mudah robek.

Masalah lain adalah gangguan pigmentasi pada kulit, akibat fungsi melanosit menurun. Sel-sel melanosit berfungsi menghasilkan pigmen kulit. Pada orang tua, bias terjadi gangguan pigmentasi kulit bernama hipomelanosis, di mana pigmentasi kulit tidak tersebar secara merata. Maka kadang ada orang tua yang memiliki bercak-bercak putih pada kulit.

Mengapa saat ini banyak terjadi penuaan dini pada kulit?

Banyaknya orang yang mengalami penuaan kulit lebih dini, mungkin karena pajanan faktor ekstrinsik lebih besar. Misalnya, karena terpajan sinar matahari tanpa menggunakan pelindung, baik pelindung kimiawi atau fisik. Kimiawi misalnya dengan menggunakan tabir surya. Pelindung fisik misalnya menggunakan paying atau jaket lengan panjang. Penuaan dini bias juga terjadi akibat tingkat stres yang tinggi.

Benarkah paparan sinar matahari dapat merusak DNA?

Betul. Paparan sinar matahari dapat mengubah DNA, sehingga terjadi kelainan saat pembelahan sel. Kulit bias mengalami tumor. Pada orang muda, kerusakan DNA dapat segera diperbaiki. Tapi, pada orang tua, proses perbaikan DNA mengalami gangguan.

Paparan matahari dapat menyebabkan radikal bebas. Apakah stres oksidatif punya peran di dalam kerusakan kulit?

Ya, memang, akhir-akhir ini banyak yang menghubungkan stres oksidatif dan penuaan. Oleh karena itu, kini berkembang penggunaan antioksidan untuk mencegah penuaan kulit. Banyak perusahaan farmasi memroduksi antioksidan sebagai antiaging. Tapi, kita mesti bijaksana. Karena, sampai saat ini, tidak semuanya terbukti benar. Kalau stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan kulit memang benar. Tapi, perlu lebih banyak bukti yang menunjukkan manfaat penggunaan antioksidan dalam pengobatan penuaan kulit. Karena itu kita sebagai dokter, belum berani menganjurkan pemberian antioksidan pada pasien.

Ada berbagai macam antioksidan di pasaran; vitamin E, vitamin C, selenium, dan sebagainya. Bahkan ada yang mengklaim lebih baik, seperti astaxanthin dan koenzim Q10. Kita harus bijak menanggapi hal ini.

Bagaimana mencegah penuaan dini pada kulit?

Kita lebih menganjurkan mencegah dari pada mengobati, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. Mencegah artinya kita menganjurkan kepada pasien, untuk melakukan tindakan pencegahan. Jika misalnya pasien banyak melakukan aktivitas di luar rumah, yang paling sederhana kita anjurkan menggunakan tabir surya. Sebenarnya, menghindari pajanan sinar matahari dapat dilakukan secara fisik dan kimia. Secara fisik misalnya menghindari pajanan matahari dengan menggunakan payung, topi lebar atau baju lengan panjang. Secara kimiawi misalnya dengan menggunakan tabir surya, 30 menit atau 15 menit sebelum keluar rumah. Tabir surya banyak jenisnya, dengan SPF berbeda. SPF adalah satu satuan untuk mengukur kekuatan tabir surya. Semakin besar SPF-nya, semakin baik tabir suryanya. Tapi, tidak terlalu tinggi. Kalau orang tanpa kelainan kulit, SPF 15 sudah cukup. Tapi kalau sudah punya kelainan kulit, misalnya flek, butuh SPF yang lebih tinggi, seperti SPF 30.

Bagaimana mengatasi kelainan kulit karena proses penuaan?

Kalau mengobati kerusakan karena pajanan matahari, tergantung jenis kerusakannya. Bisa macam-macam, bisa yang ringan sampai kanker kulit. Ada beberapa bahan, yang biasa kita gunakan. Retinoid adalah bahan yang memiliki efek antiaging pada kulit. Retinoid dapat mendorong epitelisasi dari pada kulit. Dan dapat meningkatkan kolagen kulit untuk mengurangi garis-garis tipis tanda penuaan. Selain retinoid, ada hydroquinone, suatu bleacing agen yang bermanfaat mengurangi hiperpigmentasi kulit akibat pajanan matahari. Hydroquinone merupakan bahan yang paling efektif, untuk mengurangi efek samping dari pajanan sinar matahari.

Bahan lainnya adalah AHA (alpha hydroxyl acid). Kandungan AHA pada kosmetika biasanya kurang dari 8%, sementara pada obat resep lebih dari 8%. AHA bekerja ekstra sel, memutus ikatan antara sel, sehingga sel menjadi lebih mudah berganti. Secara normal, kulit akan berganti setiap 28 hari; kulit bagian atas akan diganti oleh kulit bagian bawah. Pada penuaan, proses ini berlangsung lebih lama,  bias memakan waktu 45 hari.

Terapi apalagi yang bisa dilakukan untuk mengatasi penuaan pada kulit?

Ada dua jenis pengobatan, pengobatan agresif dan non agresif. Terapi agresif misalnya dengan peeling kulit. Tujuannya untuk memperbaiki epitelsasi regenerasi kulit. Lalu, ada penyuntikan botulinum toxin (BTA) yang berfungsi untuk melumpuhkan otot wajah yang kontraksi, untuk mengurangi kerutan. Di samping itu bias dilakukan dermal filler, yaitu pengisian lapisan kulit dengan bahan tertentu. Dermal filler efektif mengatasi garis keriput halus/dalam di daerah dahi, sekitar mata dan mulut/garis senyum. Sekarang juga banyak dilakukan terapi laser; terapi laser ablative dan non ablative.