Ethicaldigest

Sejarah Obat Digitalis

Hingga saat ini, penyakit jantung masih dianggap sebagai penyakit yang pelik. Dapat dibayangkan, bagaimana pasrahnya penderita penyakit jantung jaman dahulu, sebelum obat jantung ditemukan. Obat jantung pertama ini masih digunakan hingga sekarang. Ya, obat yang dimaksud adalah digitalis.

Siapa sangka, obat jantung ini berasal dari bunga Digitalis pupurea, yang biasa tumbuh di taman-taman di Inggris.  Digitalis dipublikaskan sebagai obat jantung oleh dr. William Withering pada tahun 1785. Withering mulai tertarik meneliti tumbuhan digitalis, setelah mengenal seorang wanita tua yang kerap berhasil mengobati penderita penyakit jantung hanya dengan ramuan herbal, padahal mereka sudah berobat ke mana-mana.

Dalam ramuan tersebut ada 20 jenis herbal. Namun, Withering yang juga terlatih dalam bidang botani segera menyadari bahwa dari 20 bahan yang dimasukkan oleh tabib tersebut, hanya satu bahan yang memiiki efek terhadap jantung, yaitu daun tanaman digitalis atau dikenal sebagai foxgloves. Meski memiliki manfaat besar, ternyata digitalis juga memiliki efek toksik. Bahkan, efek toksik ini diduga sebagai biang keladi obsesi Vincent van Gogh terhadap warna kuning dan pola melingkar yang dibuatnya dalam lukisan “The Starry Night”.