Ethicaldigest

Breo Ellipta untuk COPD

FDA telah menyetujui Breo Ellipta (serbuk fluticasone furoate dan vilanterol inhalasi) sebagai terapi maintenance sekali sehari, jangka panjang pada PPOK. Obat ini juga disetujui untuk mengurangi eksaserbasi PPOK pada pasien dengan riwayat eksaserbasi.

Breo Ellipta bekerja dengan cara mengurangi inflamasi di paru dan membantu otot di sekitar jalan napas agar tetap rileks, untuk meningkatkan aliran udara dan menurunkan eksaserbasi pada pasien PPOK. PPOK adalah penyakit berbahaya dan memburuk seiring waktu. Sampai beberapa tahun terakhir, pengobatan PPOK lebih difokuskan pada pemberian SABA yang tidak bertahan lama dan terapi saat eksaserbasi.

Baru-baru ini mulai ada beberapa kombinasi lain dari obat inhalasi kortikosteroid dan LABA. Breo Ellipta memberi pilihan terapi baru bagi penderita PPOK, yang memerlukan obat maintenance jangka panjang. Obat ini dikembangkan oleh Glaxo Smith Kline (GSK), merupakan kombinasi dari kortikosteroid inhalasi, fluticasone furoate dan vilanterol; suatu long acting beta2-adrenergic agonist (LABA). Keamanan dan efikasinya telah dievaluasi pada 7700 pasien PPOK. Pasien yang mendapat Breo Ellipta menunjukkan perbaikan fungsi paru dan menurunkan eksaserbasi, dibanding yang mendapat plasebo.

Breo Ellipta tidak boleh diberikan pada penderita asma, karena dapat meningkatkan risiko kematian. Risiko lain yang mungkin terjadi adalah peradangan paru dan fraktur. Obat ini hanya untuk maintenance. Jika terjadi eksaserbasi, pasien PPOK tetap harus menggunakan obat yang bekerja cepat.