Ethicaldigest

“Tak Ada Obat Superior OA”

Osteoartritis merupakan satu penyakit yang terjadi karena proses degeneratif dan peradangan sekaligus. Namun, penggunaan OAINS saja tidak dapat menghentikan proses peradangan yang terjadi. “Perlu  obat-obatan yang dapat disease modifying,” kata dr. Rudy Hidayat Sp.PD-KR dari FK Universitas Indonesia. Disamping itu, menurut staf pengajar Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu penyakit Dalam itu, tanpa didukung penurunan berat badan dan olah raga yang tepat, pengobatan apapun tidak banyak manfaatnya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai osteoartritis dan pengobatannya, berikut petikan wawancara ETHICAL DIGEST dengan dr. Rudy.

Dikatakan bahwa ada dua teori mengenai osteoartritis; teori degeneratif dan inflamasi. Benar demikian?

Bukan dua teori sebetulnya. Dulu, dianggap bahwa osteoartritis adalah penyakit degeneratif, jadi sendi menjadi aus karena proses penuaan. Tapi sekarang yang berkembang, osteoartritis itu adalah penyakit inflamasi dan degeneratif. Jadi kerusakan tulang rawan itu tidak hanya masalah ke’aus’an, tapi juga ada masalah inflamasi. Dua-duanya terjadi secara bersamaan. Kalau inflamasi saja, nanti yang terjadi adalah arthritis atau peradangan pada sendi. Osteoartritis harus ada aspek degeneratifnya.

Bagaimana proses inflamasi terjadi pada osteoartritis?

Ada beberapa teori bagaimana terjadinya inflamasi, tapi sudah terbukti bahwa pada penderita osteoartritis terjadi peradangan. Ini terbukti dari kadar interleukin 1 dan TNF alfa yang tinggi. Jadi sitokin-sitokin yang dapat memicu peradangan ditemukan pada penderita osteoartritis. Ada beberapa teori bagaimana peradangan terjadi. Salah satunya, inflamasi terjadi sekunder karena kerusakan tulang rawan. Pecahan tulang rawan ini dianggap sebagai benda asing, maka muncul reaksi peradangan.

Apakah proses degeneratif dan inflamasi selalu ditemukan  pada penderita osteoartritis?

Keduanya ditemukan pada pasien, tapi kalau peradangannya yang dominan, nanti akan terjadi efusi, dan cairan sendi jadi berlebihan. Tanda-tandanya akan kita temukan nyeri, bengkak, hangat, cairan sendinya berlebihan. Itu berarti proses inflamasinya sedang berlangsung.

Dalam satu penelitian dikatakan bahwa penyakit osteoartritis adalah penyakit bilateral. Bagaimana menurut anda?

Tidak selalu. Dia adalah penyakit monolateral. Seharusnya hanya mengenai satu sendi. Tapi ada kecendrungan, kalau satu sendi mengalami osteoartritis, maka berat badan akan ditumpahkan pada sendi satunya yang sehat. Sehingga dapat mempercepat kerusakan yang terjadi.

Jika inflamasi berperan penting pada osteoartritis, apakah OAINS bermanfaat?

Sebenarnya proses inflamasinya ini tidak serta merta dapat dihambat oleh OAINS. OAINS ini lebih bekerja sebagai analgesik, untuk mengurangi rasa sakitnya. Kalau efek anti infalamsinya tidak terlalu besar. Tapi, sekarang yang justru dikembangkan adalah kalau ada interleukin 1 dikasih anti interleukin 1.

Seberapa lama OAINS diberikan, mengingat efek sampingnya pada saluran cerna atas?

OAINS memang tidak boleh terlalu lama diberikan. Karena memang dia tidak menghentikan proses inflamasinya. Proses inflamasi itukan sekunder terhadap kerusakan kartilage yang terjadi. Jadi yang harus kita hentikan adalah kerusakan kartilagenya. Sehingga OAINS hanya diberikan sebagai analgesik saja, dan diberikan dalam jangka pendek. Tidak boleh terlalu lama.

Sebetulnya OAINS itu obat resep, tidak boleh dijual bebas. Yang ada saat ini adalah banyak orang yang abuse menggunakan obat ini. Tapi sebetulnya kalau mau painkiller yang aman dan bebas adalah parasetamol, dia memang dijual bebas dan aman. Tapi kalau OAINS memang harus dengan resep, dengan dosis yang tepat dan tidak terlalu lama menggunakannya.

Apakah ada pengobatan lainnya?

Sebenarnya, yang saat ini para ahli sedang kembangkan adalah membuat obat-obatan yang dapat disease modifying (memodifikasi penyakit) atau ada istilah lain, yaitu chondro protective atau dapat melindungi kondrosit atau tulang rawan. Pokoknya semua obat yang dapat menghambat kerusakan kartilage. Tapi, terus terang, saat ini tidak ada yang superior. Glukosamin dulu dianggap sebagai chondro protective yang bagus. Sampai saat ini juga masih banyak dipasarkan. Tapi, ternyata penelitian-penelitian terakhir, menunjukkan hasilnya tidak terlalu bagus. Kalau yang paling bagus adalah obat yang disuntikkan intraartikuler. Evidencenya lebih bagus. Tapi ini juga masih kontroversial.

Zat apa yang biasa digunakan untuk injeksi intraartikuler?

Injeksi intraartikuler yang biasa kita pakai adalah hyaluronan. Dia bersifat chondro protektif. Dan semestinya juga mengurangi nyeri karena dia bekerja juga sebagai pelumas tambahan pada sendi. Indikator keberhasilnya nyerinya hilang, fungsi sendinya kembali normal.

Berapa kali injeksi diberikan?

Tergantung ada beberapa sediaan. Ada sediaan yang harus berulang-ulang dan ada sediaan yang cukup sekali.

Apa indikasi dan kontraindikasi pemberian injeksi intraartikuler?

Injeksi ini diindikasikan bukan pada pasien dengan grade terminal atau  kerusakan sendi yang terjadi belum rusak total. Kalau di osteoartritis ada grade kerusakan berdasarkan  gambaran rontgen, namanya Kellgren Lawrence  grading system. Kalau gradenya sudah 4 berarti kerusakannya sudah total, penangannya hanya operasi. tapi kalau masih grade 3 itu bisa dipakai. Kalau kontraindikasi yang mutlak, saya rasa tidak ada.

Tadi dikatakan tidak ada pengobatan yang superior, apakah pengobatan harus dikombinasikan?

Sebenarya, apakah pasien inflamasi atau tidak, pengobatannya tidak hanya obat anti inflamasi. Tapi juga turunkan berat badan dan terapi non farmakologis lainnya. Karena secara mekanik, berat badan yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan.

Saya selalu mengatakan pada pasien, obat apapun yang digunakan, kalau berat badannya tidak diturunkan, olah raganya salah, tidak membatasi aktifitas sehari-hari, maka tidak ada manfaatnya. Jadi justru itu yang harus kita padu. Boleh kita menggunaan analgesik untuk nyeri, pakai injeksi intraartikuler juga boleh atau mau jalani fisioterapi juga boleh. Tapi, yang penting pengobatannya tidak boleh hanya satu, harus kombinasi.

Olah raga apakah yang cocok untuk penderita osteoartritis?

Pada osteoartritis, yang pasti olah raganya harus yang non weight bearing, seperti sepeda statis, atau senam-senam tertentu.