Ethicaldigest

Sejarah Anestesi

Bayangkan operasi tanpa anestesi. Bisa dipastikan operasi berlangsung heboh, dengan pasien yang menjerit-jerit kesakitan. Dulu, untuk mengurangi nyeri selama operasi pasien diberi opium atau alkohol sampai hampir pingsan, dan dipegangi  banyak orang. Hal ini berubah setelah nitrit oksida dan ether ditemukan sebagai zat anestesi.

            Pada tahun 1840-an, nitrit oksida didemonstrasikan sebagai gas oleh perusahaan pembuatnya. Zat ini diperkenalkan sebagai zat untuk bersenang-senang. Pengunjung yang menyaksikan demonstrasi, harus membayar 25 sen untuk menyaksikan tingkah konyol yang dilakukan sesama pengunjung yang menghirup gas tersebut. Salah satu pengunjung tersebut adalah dokter gigi bernama Horace Well.

            Seorang penonton yang menghirup nitrit oksida, mulai terganggu kesadarannya dan mengejar penonton lain. Ia kemudian terjatuh dan mengalami luka parah pada kakinya.  Horace Well yang berada di sana segera menghampiri dan menanyakan keadaannya. Anehnya, yang bersangkutan tidak merasa sakit, meski banyak darah keluar.

            Well kemudian mempraktekkan manfaat nitrit oksida sebagai anestesi, dengan mencabut giginya sendiri di bawah pengaruh nitrit oksida. Sayangnya, ia tidak mampu meyakinkan rekan sesama dokter. Well sendiri akhirnya kecanduan kloroform akibat eksperimen yang dilakukan. Ia menyerang seorang wanita menggunakan zat asam dan akhirnya bunuh diri di penjara.