Ethicaldigest

Ketamin & Niat Bunuh Diri

Pemberian infus intravena subanastesi dari ketamin, bisa dengan cepat menurunkan keinginan bunuh diri pada pasien dengan depresi mayor. Perbaikan klinis bisa terjaga selama 6 bulan kemudian. Ini hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan secara on line pada American Journal of Psychiatry edisi 5 Desember 2017.

Michael Grunebaum, MD, dari New York State Psychiatric Institute, Columbia University Medical Center, New York, menyatakan penelitian ini adalah yang paling definitive sejauh ini, yang memberi bukti klinis penurunan keinginan bunuh diri dalam 24 jam setelah pemberian ketamin.

Penelitian melibatkan 80 pasien, yang mendaftar secara sukarela ke unit penelitian rawat inap di New York State Psychiatric Institute, dengan gangguan depresi mayor dan keinginan bunuh diri yang signifikan secara klinis (skor Scale for untuk Sucidal Ideation (SSI) ≥4). Sebanyak 40 pasien secara acak diberi ketamin hidroklorida intravena 0,5 mg / kg berat badan, 40 pasien diberi midazolam 0,02 mg / kg berat badan dalam larutan garam 100 mL yang diinfuskan selama 40 menit. Midazolam dipilih sebagai komparator, karena merupakan anestesi psikoaktif dengan waktu paruh yang serupa dengan ketamin dan tidak memiliki efek antidepresan atau anti bunuh diri.

Karakteristik baseline serupa pada kedua kelompok, termasuk skor SSI. Skor SSI rata-rata adalah 14,3 pada kelompok ketamin dan 15,7 pada kelompok midazolam. Rata-rata skor SSI 24 jam setelah infus (hasil primer) adalah 4,96 poin lebih rendah pada kelompok ketamin, dibanding kelompok midazolam (95% confidence interval [CI], 2,33 – 7.59; P <.001). Cohen’s d untuk perbedaan perubahan kelompok rata-rata adalah 0,75, yang merupakan ukuran efek medium.

Respon pengobatan didefinisikan sebagai penurunan ≥50% skor SSI. Proporsi pasien yang mengalami respons pengobatan pada hari ke 1 lebih besar pada kelompok ketamin, daripada kelompok midazolam (55% vs 30%; odds ratio, 2,85; 95% CI, 1,14 – 7,15; P = .024). Number needed to treat adalah 4.

Para peneliti melaporkan, perbaikan dalam keinginan bunuh diri sebagian besar bertahan selama periode 6 minggu pengamatan yang tidak terkendali. Hal ini mungkin sebagian dijelaskan oleh fakta bahwa pasien melanjutkan pengobatan psikotropika sebelumnya, yang dioptimalkan setelah infus ketamin.

Ada penurunan lebih besar pada gangguan mood secara keseluruhan, depresi dan fatigue, sebagaimana dinilai menggunakan Profile of Mood States, pada hari ke 1 setelah pemberian ketamin vs infus midazolam. Hasil satu model mediasi menunjukkan efek ketamin pada depresi dan keinginan bunuh diri, setidaknya sebagian bersifat independen. Efek samping (terutama peningkatan tekanan darah dan gejala disosiatif) serupa dengan yang dilaporkan pada penelitian ketamin lainnya. Efek sampingnya sebagian besar ringan sampai sedang dan sementara, biasanya sembuh dalam beberapa menit sampai beberapa jam setelah pemberian infuse.