Ethicaldigest

Obat Sakit Kepala Akut 1

Saat terjadi serangan, perlu obat yang dengan cepat dapat mengurangi nyeri dan gejala lainnya. Obat yang bisa digunakan, mulai oksigen hingga triptan.

Sakit kepala kluster dianggap merupakan sindrom sakit kepala primer paling berat. Gangguan ini ditandai oleh serangan nyeri unilateral berat, yang secara tipikal terjadi di daerah orbital (mata), supraorbital (di atas mata) dan temporal (sisi samping kepala, di atas telinga). “Sakit dapat mengenai satu area atau lebih,” kata Dr. dr. Endang Mutiawati Rahayu, Sp.S, dari Universitas Syah Kuala, Banda Aceh.

Kondisi ini disertai gejala dan tanda disfungsi otonomik kranial, seperti mata kemerahan, hidung tersumbat, dahi dan wajah berkeringat, pupil mata mengecil, kelopak mata bengkak dan agak menutup. “Selain itu, pasien merasa gelisah atau agitasi,” kata dr. Endang.

Tanda-tanda utama sakit kepala kluster, adalah periodisasi sirkadian dari serangan. “Serangan dapat berlangsung selama 15-180 menit, dengan frekuensi 1-8 kali sehari,” kata dr. Endang. Penelitian-penelitian menggunaan pencitraan mengonfirmasi aktifasi hipotalamus terjadi serangan. Ini menjelaskan karakteristik periodisitas sakit kepala kluster.

Pengelolaan sakit kepala kluster meliputi: (1) edukasi pasien mengenai perjalanan penyakit; (2) anjurkan mengubah gaya hidup; (3) siapkan pengobatan serangan akut, dan (4) pengobatan profilaksis. Sebagian besar pasien dapat ditatalaksana dengan terapi medis. Jarang dibutuhkan tindakan bedah. Saat ini, neurostimulasi menjadi pilihan pengobatan untuk pasien-pasien tertentu.

Nyeri serangan sakit kepala kluster akut terjadi dengan cepat. Maka, pengobatan oral biasanya tidak efektif untuk tujuan ini, karena dibuat untuk serangan migraine. Untuk mengendalikan nyeri dengan cepat dan efektif, agen terapeutik perlu diberikan secara parenteral.

Triptans

Agonist 5-HT 1B/1D (dikenal sebagai triptans), dalam suatu preparat injeksi atau intranasal, adalah pengobatan utama untuk sakit kepala kluster akut.